PENDAHULUAN
Dilingkungan sekolah tanamn bunga dengan warna yang indah dan cerah. Tanaman bunga tersebut jenisnya juga bermaa-macam, yang tentunya denga warna yang berbeda pula. Selain warna bunga yang berberda warna daun nya pun juga berbeda pula. Karena tiap tumbuhan memiliki cir khas masing-masing. Selain warna, tumbuhan juga memiliki keunikan masing-masing pada bentuknya, yaitu bentuk bunganya maupun bentuk daunya. Seperti yang kita tahu bahwa daun dan bunga dari beberapa jenis tumbuhan dapat digunakan untuk membuat pewarna alami. Diantaranya daun suji menghasilkan warna hijau, bunga kemitir mengahasilkan warna orange, daun pepaya menghasilkan warna hijau.
Melihat hal ini pihak sekolah mencoba mencari ide untuk memanfaatkan tubuhantersebut agar memiliki nilai gna yang lebih tinggi. Akhirnya kami mempunyai ide untuk membuat ketrampilan Eco print yang berbahan dasar daun dan bunga dari berbagai macam tumbuhan tersebut. Kegiatan tersebut di laksanakan kader adiwiyata POKJA Ketrampilan. Biaya yang dibutuhkan jga tidak banyak, sehingga bisa diterapkan di sekolah. Proses pembuatan Eco print juga sangat mudah dan tidak memerlukan waktu yang lama. Sehingga sangat mungkn jika kegiatan tersebut dilaksanakan melalui POKJA Ketrampilan.
LATAR BELAKANG
Dalam upaya melestrikan lingkungan alam, SMPN 7 Madiun berupaya membuat kreasi batik dengan memanfaatkan alam sebagai bahan pewarnanya. Melihat banyak tumbuhan dan bunga yang ada di lingkungan sekolah kita manfaatkan untuk pembuatan batik Eco Print.
Pencetakan alam adalah proses pencetakan yang menggunakan tumbuhan, hewan, atau subjek alam lainya untuk menghasilkan gambar. Salah satunya adalah Eco Print. Eco Print berasal dari kata eco asal kata ekosistim dengan yang artinya alam dan print yang artinya cetak . Jadi Eco Print adalah mencetak bahan- bahan yang terdapat di alam sekitar sebagai pewarnanya maupun motif dan bentuknya.
Daun-daun dan bunga memiliki bentuk dan warna yang khas dan naturalsehingga menghasilkan gambar yang elegan. Untuk pemilihan bahan daun dan bunga tidak semua daun bisa digunakan akan tetapi kita pilih yang bisa menghasilkan warna-warna seperti : Daun jati untuk warna merah, daun pepaya bentuknya yang indah juga menghasilkan warna yang pekat, bunga kemitir warna kuning/orange juga mengasilkan warna yang bagus
Untuk menentukan apakah tanaman bisa dijadikan pewarna kain batik Eco print atau tidak bisa diuji berdasarkan atroma, warna tanaman dan kandungan airnya.
- Tanaman yang mengeluarkan aroma tajam menjadi indikasi bisa digunakan untuk pewarna
PROSES PEMBUATAN ECO PRINT
- Gosok daun dengan tangan atau ke permukaan Bila meninggalkan noda maka dapat dijadikan untuk pewarna.
- Rendan daun pada air panas selama 10 Bila air berubah warna maka daun disa digunakan untuk pewarna.
Cara pembuatan Eco Print ada dua macam:
- Sistem pounding (Pukul)
- Sitem steaming (kukus)
Alat yang digunakan untuk membuat Eco Print adalah sebagai berikut :
- Kain polos/putih ( kain katun,paris, mori,rayo dan sutra)
- Palu
- Tawas
- Plastik
- Koran
Bahan Yang Digunakan untuk Membuat Eco Print adalah sebagai berikut :
- Daun-daun
- Bunga
- Ranting muda
Pembuatan Eco Prin yang dipraktekkan di SMP NEGERI 7 MADIUN adalah menggunakan teknik founding ( Pukul). Teknik ini sangat sederhana dan aman untuk dilakukian
PROSES PEMBUATAN ECO PRINT
Cara Pembuatan Eco Print adalah sebagai berikut:
- Rendam daun-daun dan bunga dalam laarutan air tawas selama 10
- Letakkkan koran digunakan untuk alas kain supaya tidak menempel di
- Letakkan kain diatas koran pada lantai yang permukaanya
- Posisikan daun-daun dan bunga-bunga yang sudah dipilih di atas kain dengan tulang daun atau bagian bawah daun yang menempel pada kain .
- Lapisi posisi daun yang sudah ditata di atas kain dengan plastik, supaya saat dipukuli daun tidak lengket di palu .
- Nuthuk’i (memukuli) secara perlahan lahan daun dan bunga untuk mentransfer motif dan warna daun ke permukaan kain. Untuk memperoleh hasil yang similary dengan pola daun , proses memukuli dilakukan sampai air pada daun keluar dan membentuk pola
- Ulangi langkah No 6 secara berlanjut sampai daun dan bunga semua sudah dipukuli,
- Setelah selesai nuthuk’i daun di lepas dari kain secar hati-hati dan biarkan agar warna yang menempel di kain bisa terserap secara maksimal .lalu diamkan kirang lebih selama 1-2 jam .
- Finalisasi kain dengan larutan air tawas. Kain yang sudah tergambar dengan pola daun direndam di dalam air tawas selama 30 – 60 menit. Kenudian dikeringkan ( tidak dibawah sinar matahari)
Itulah kegiatan yang dilakukan dalam pembuatan batik eco print dalam rangka mengenalkan bahan alam sebagai pewarna dalam pembuatan batik.